Ku benci malam
Ku benci ketika malam datang
Ku tak ingin ada malam
Karena rasa yang kian meradang
Hanya pagi yang mampu meredam
Ingin mencampakkan semua kedalam api
Api yang panas, hangus lalu sudahi
Tapi yang menang selalu naluri
Karena sudah merebak tersusuk racun duri
Sangat dalam kah kau punya makna?
Sehingga tak ada lagi yang berdaya
Sanggup kah meluruhkan rasa?
Sehingga rasa tak lagi hampa