Jumat, 09 November 2012

Berdiam Menanti

Ku berdiam,

berdiam di malam hampa.

Berdiam..

Berteman sang bulan sempurna yang bersembunyi di balik awan hitam.

Ia tak lagi mengijinkan ku melihat keindahan sinar nya.

Berdiam... 

Berbaring di rerumputan yang mati,

menatap ke langit hitam,

menunggu sang bulan sempurna menampakkan keindahan sinarnya.

Menunggu ia menyapa ku lagi,

menyapa dengan tawa nya yang indah,

dan ucapan selamat tidur yang lembut.

Sang bulan sempurna kini tak lagi mau menampakkan keindahan sinarnya.

Tapi ku kan selalu menanti sampai ia kembali menjadi bulan sempurna yang dulu pernah kulihat.

Menanti dengan berdiam...

Berdiam berbaring di rerumputan mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar