Jumat, 09 November 2012

Embun Malam // Andreas Ginting Poetry



malam berkabut.
embun malam membangunkan ku,
membasahi wajah membuat mimpi lenyap.

Memaksa berjalan kembali ke dunia nyata.
sejenak terasa dingin......
Sepi..... dan beku.

Teringat pada api yang dulu,
yang membuat diam membisu
seperti sebuah prasasti yang angkuh.

embun menetes ke tanah,  meresap, menjelma menjadi titik api.
membawa nyala api dari jiwa yang terbakar panas.

kembali jatuh tetes embun, meresap,
meninggalkan satu pesan untuk tanah,
agar membiarkan tunas tumbuh di pagi yang sejuk.

Andreas Ginting
September 30, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar